Sabtu, 11 Mei 2019

silabus ekonomi SMA

Ekonomi
kompetensi inti dan kompetensi dasar ekonomi
kelas XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi , yaitu
1. kompetensi sikap spiritual
2. sikap sosial
3. pengetahuan
4. keterampilan
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrkurikuler, kokurikuler, dan /atau ekstrakurikuler
Rumusan kompetensi Sikap Spiritual yaitu Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya .  Adapun rumusan kompetensi sikap sosial yaitu menunjukkan perilaku jujur , disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama , toleransi , damai ) , santun, responsif,, dan produktif , sebagai , bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efejtif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan dri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajarantidak langsung (indirect teaching), yaitu melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah ; dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran , serta kebutuhandan kondisi peserta didik.Menumbuhkembangkan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut

Kompetensi Inti :
3. Pengetahuan

Memahami, menerapkan , dan menganalisis pengetahuan faktual , konseptual, prosedural , dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan , teknologi, seni, budayanm dan humaniora denga wawasan kemanusiaan, kebangsaan ,kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dah kejadian , serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik, sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
3.1 Menganalisis konsep dan metode penghitungan  pendapatan nasional
3.2 Menganalisis konsep pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi serta permasalahan dan
      cara mengatasinya
3.3 Menganalisis permasalahan ketenagakerjaan dalam pembangunn ekonomi
3.4 Menganalisis indeks harga dan inflasi
3.5 Menganalisis kebijakan moneter dan kebijakan fiskal
3.6 Menganalisis APBN dan APBD dalam pembangunan ekonomi
3.7 Menganalisis perpajakan dalam pembangunan ekonomi
3.8 Mendeskripsikam kerja sama ekonomi internasional
3.9 Menganalisis konsep dan kebijan perdangangan internasional

4. Keterampilan

Mengolah,menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secar mandiri , betindak secara efektif dan kreatif , serta mampu menggunakan metode sesuai kaedah keilmuan
4.1 Menyajikan hasil penghitungan pendapatan nasional
4.2 Menyajikan hasil temun permasalahan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi serta
      cara mengatasinya
4.3 Menyajikan hasil analisis masalah ketenagakerjaan dalam pembangunan ekonomi dan cara
      mengatasinya
4.4 Menyajikan hasil analisis indeks harga dan inflasi
4.5 Menyajikan hasil analisis kebijakan moneter dan kebijakan fiskal
4.6 Menyajikan hasil analisis fungsi APBN dan APBD dalam pembangunan ekonomi
4.7 Menyajikan hasil analisis fungsi dan peran pajak dalam pembangunan ekonomi
4.8 Menyajikan bentuk dan manfaat kerja sama ekonomi internasional
4.9 Menyajikan hasil analisis dampak kebijakan perdagangan internasional


Rabu, 20 Juni 2012

Artikel Pendidikan :: Permasalahan Pendidikan Ekonomi di Indonesia ::

Pendidikan ekonomi di Indonesia masih memerlukan pembenahan baik dari sisi UU maupun pada tataran pelaksanaan di lapangan / di lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah maupun perguruan tinggi.  Jika pemerintah berkomitmen dengan masalah pendidikan , maka pendidikan harus mendapatkan prioritas dalam pembangunan  bangsa, karena pendidikan merupakan pembangunan fundamental untuk mengembangkan sumber daya manusia. Dimana sumber daya manusia ini merupakan sebagai salah satu tolok ukur kemajuan suatu bangsa. Anggaran pendidikan memang besar ( 20 % )dari APBN dan tahun 2011 senilai Rp 50,3 trilliun. Angka ini turun bila dibandingkan dengan tahun 2010 senilai lebih Rp 60 trilliun (http://www.detiknews.com/read/2010/08/17/130915/1421878/10/m-nuh-anggaran-pendidikan-2011-tetap-20-dari-apbn ).

Artikel Pendidikan :: Ekonomi Pancasila ::

Menggugat Kurikulum Fakultas Ekonomi
ARTIKEL yang ditulis ekonom senior Dr Hartojo Wignjowijoto, "Pengajaran Ilmu Ekonomi di FE UGM Perparah Keterpurukan Ekonomi Indonesia", sungguh harus dijadikan bahan perdebatan (KR, 25/2/2004). Ada beberapa pokok pikiran yang dikemukakan dengan bahasa yang lugas. Pertama, pengajaran ilmu ekonomi di FE UGM (dan PT lainnya di tanah air) keliru. Ilmu yang diajarkan berpijak pada Teori Neoklasik yang mengabaikan tatanan sosial yang ada di masyarakat. Kedua, tidak ada dosen FE UGM yang memunculkan gagasan tentang adanya ketidakberesan dalam proses pengajaran ilmu ekonomi ini. Ketiga, kesalahan dalam pengajaran ini telah memperparah krisis ekonomi di tanah air. Hal ini dapat terjadi antara lain karena ada alumnus dan dosen FE UGM yang (dengan ilmu yang salah) terlibat langsung dalam pengelolaan kebijakan ekonomi nasional. Keempat, dosen-dosen di FE UGM terbelenggu oleh ilmu yang pernah dipelajarinya, dan tidak mampu melakukan penalaran atas kebenaran ilmunya untuk diterapkan di tanah air. Kelima, saran agar FE meluruskan pengajarannya ilmu ekonomi dengan berpijak pada kondisi riil masyarakat Indonesia.